SEKRETARIS PRODI. SPI SERTA DOSEN IKUTI WORKSHOP REVISI KURIKULUM & PENGUATAN KELEMBAGAAN DI ERA INDUSTRI 4.0, SEKALIGUS PENANDATANGANAN MoA ANTAR FAKULTAS DAN PRODI.

SEKRETARIS PRODI. SPI SERTA DOSEN IKUTI WORKSHOP REVISI KURIKULUM & PENGUATAN KELEMBAGAAN DI ERA INDUSTRI 4.0, SEKALIGUS PENANDATANGANAN MoA ANTAR FAKULTAS DAN PRODI.

Sekretaris Prodi Sejarah Peradaban Islam Suryanti, M. Hum dan Muhammad Husni, M. Hum dosen prodi SPI mengikuti kegiatan workshop dan seminar terkait penguatan kelembagaan Fakultas Adab se-Indonesia dan penyusunan kurikulum prodi SPI dalam Asosiasi Prodi Sejarah Islam Indonesia (APSII), Jakarta (13-14/2).

Dalam kesempatan tersebut di hadiri oleh seluruh sekertaris/ketua prodi SPI se-Indonesia dan dekan untuk perpanjangan MoA dengan Forum Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) yang dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Adab dan Humaniora.

Dalam kaitan tersebut, Sekretaris Prodi SPI, Suryanti M.Hum menyatakan bahwa prodi SPI IAIN Palangka Raya mewakili dalam kegiatan ini karena merupakan kegiatan yang sangat penting bagi penguatan kelembagaan di era revolusi industri 4.0 khususnya prodi SPI kita di kampus agar menjadi bagian penting dalam memajukan, meningkatkan mutu dan keilmuan prodi.

“sebab dengan kualitas yang bisa dimiliki prodi SPI maka hal ini menjawab kebutuhan masyarakat nantinya dalam mengeyam ilmu pengetahuan di prodi ini, selain itu juga menjadi sumber pendanaan tambahan bagi pengembangan prodi dan fakultas” ujar Sekprodi Magister Sejarah Peradaban Islam ini.

Tambahnya, saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh forum ADIA dan APSII di UIN Jakarta dengan ini mengingat untuk kepentingan lembaga menjadi sangat penting dan saya bisa memperoleh wawasan dan ilmu yang belum pernah didapat sebelumnya, khususnya juga terkait penguatan kelembagaan, disisi lain dengan kegiatan ini bisa bertemu dan menjalin silaturahmi dengan dosen-dosen Prodi SPI se-Indonesia yang sangat luar biasa.

Sementara itu M. Husni, M.Hum dosen prodi SPI yang juga hadir dalam kesempatan yang sama menyampaikan sebagai utusan dan perwakilan Dekan mengatakan pada hari pertama di mulai dengan pembukaan dengan pembicara Prof. Dr. Oman Fathurahman M.Hum yang membahas tentang penguatan ilmu-ilmu adab kedepannya. Dan di hari kedua membahas dalam forum ADIA kemudian memdiskusikan topik apa yang urgent untuk di terapkan Fakultas Adab kedepannya supaya nilai jualnya tinggi.

“Dari pemaparan dekan-dekan yang ada cenderung memilih penguatan antar prodi yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora dan kemudian penguatan ilmu-ilmu keadaban. Itu yang di pilih antara 4 atau 5 di antaranya yang topik pertama jadi pilihan ialah menyepakati dan nomenklatur fakultas beserta jurusan dan mengusulkan kementrian karena kita Fakultas Adab berbeda-beda seperti prodi SPI dan SKI itu kan di samakan SPI saja tapi dianggap belum terlalu urgent”, paparnya.

Pemaparan selanjutnya, dengan penguatan prodi di lingkungan fakultas adab menjawab tantangan industri 4.0. Kemudian penguatan kerjasama antar prodi dan membahas Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang standar pendidikan di Perguruan Tinggi. Dari 5 pilihan yang ada ini maka mengerucut menjadi 2 yaitu penguatan kerja sama prodi untuk meningkatkan akreditas dan memperkuat peran ADIA bagi fakuktas dan dosen Adab. Dua inti ini sudah bisa mengayomi beberapa topik yang di bahas. Output dari kegiatan ini adalah menghasilkan kerja sama atau yang di sebut MoA (Memorandum of Agreement).

“semoga pembekalan dari sini bisa kita aplikasikan nantinya di prodi SPI kita dan jelang visitasi sebagai PR utama kita di Prodi bisa terpecahkan telornya dengan hasil yang memuaskan” tutup alumni UIN Makassar ini.

Uncategorized